Rabu, 07 Desember 2011

SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI


                                         BIOGRAFI SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI
      Beliau adalah Asy-Syaikh al-Imam az-Zahid al-Arif al-Qudwah Syaihk al-Islam Sulthan al-Auliya’Imam al-Ash-fiya,sang penghidup agama dan sunnah serta pembasmi bid’ah,Abu Muhammad Abdul-Qadir bin Abu Shalih Abdullah bin Jankiy Daust bin Yahya bin Muhammad bin Daud bin Musa bin Abdullah bin al-Hasan bin Ali bin Abi thalib.

    Beliau adalah cucu Abu Abdullah ash-Shuma’i,yang dikaitkan paa jilan.Ash-Shuma’i adalah salah seorang pembesar ulama di jilan,yang terkenal dengan karamah  dan ahwal.
     Ibunya adalah seorang wanita pelopor kebaikan,Fatimah binti Abu Abdillah ash-Suma’i.Ia juga memiliki karamah dan ahwal.
     Syaihk Abdul Qadir lahir pada pertengahan Ramadhan 471 Hijriah di Jilan.Beliau menghabiskan masa mudanya di kampung ini,sampai menginjak delapan belas tahun.Baru pada 488 Hijriah beliau pergi ke Baghdad dan menetap di sana hingga akhir hayatnya.
     Beliau berperawakan sedang,tegap,dada lebar,berjenggot lebar,tinggi,brkulit sawo matang,beralis tebal,bersuara berat,tampan,fasih berbicara,berkemampuan tinggi,dan berilmu cukup.Sorot matanya memancarkan cahaya yang menunjukkan bahwa beliau berasal dari lingkungan yang semarak dengan ilmu dan didukung karamah.Ayahandanya adalah seorang ulama besar di Jilan.Ibundanya adalah orang yang terkenal memiliki karamah,Putri Abu Abdillah Ash-Shuma’i,seorang arif yang ahli ibadah dan zuhud.Pada lingkungan yang seperti ini beliau tumbuh,dan secara otomatis menyerap berbagai ilmu,baik itu ilmu ma’rifah,haqiqah maupun figh.
     Sejak usia dini,beliau telah mengetahui bahwa mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah.Kesadran ini menjadi spirit bagi beliau untuk bergegas mencari ilmu.Beliau menimbanya dari banyak ulama terkemuka pada waktu itu,sehingga untuk mencapai cita-citanya tidak memerlukan waktu yang terlalu lama.Beliau memulainya dengan belajar membaca Alquran kepada Abu Al-Wafa Ali bin Uqail al-Hanbali dan Abu al-Khattab Mahfuzh al-Kalwadzani al-Hanbali,juga kepada beberapa ulama lainnya hingga beliau yakin betul dengan bacaannya.
     Beliau belajar hadist dari banyak ulama terkenal pada masanya yang hafal hadis,seperti Abu Ghalib Muhammad bin al-Hasan al-Balaqilani,dan bnayak lagi yang lainnya.Demikian juga beliau belajar Fiqh dari para ulama dan fuqaha terkemuka di masanya,seperti Abu Sa’ad al-Mukharrimi.Dari Abu Sa’ad beliau mendapatkan potongan kain bekas BAGINDA Rasulullah SAW.Kemudian belajar bahasa dan sastra kepada Abu Zakariya Yahya bin Ali at-Tabrizi.Dan ia bersahabat dengan Hammad ad-Dabbas,darinya beliau belajar tarekat.
      Pengembaraan intelektualnya telah membuat beliau mencapai puncak ketinggian ilmu;ilmu syari’at,tarekat,bahasa dan sastra.Beliau menjadi imam bagi para pengikut Mazhab Hanbali,dan pada masanya beliau menjadi syaikh bagi mereka.Allah Ta’ala telah memancarkan hikmah dari hati  beliau melalui lisannya di setiap majelis ilmu.
      Pada bulan Syawwal 521 Hijriah,beliau memberikan pengajian di amdrasah Abu Sa’ad al-Mukharrami,Bahgdad.Reputasinya dalam kezuhudan telah tersiar keseluruh pelosok kota,sehingga  majlisnya di sesaki banyak orang yang ingin menerima ilmu darinya.Karena madrasah itu tidak dapat menampung banyak orang,akhirnya pengajian itu dipindahkan ke luar kota Bahgdad dan dihadiri oleh ribuan orang,bahkan mencapai tujuh puluh ribu orang.
      Banyak ulama,fuqaha,ahli hadis,dan pemuka agama belajar darinya.Beliau juga telah mengarang banyak kitab,baik berkenaan dengan masalah-masalah ushul maupun furu’,dan buku-buku mengenai Ahl al-Ahwal wa al-Haqa’iq,di antaranya:
1.Ighatsah al-Arifin wa Ghayat Muna al-Washilin.
2.Aurad al-Al-Jailani wa Ad’iyatuh
3.Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila Manazil al-Muluk.
4.Tuhfat al-Muttaqin wa Sabil al-Arifin.
5.Jala’ul Khathir fi al-Bahthin wa az-Zhahir.
6.Ar-Risalah al-Ghautsiyyah.
7.Risalah fi al-Asma al-Azhimah li ath-Thariq ila Allah.
8.Al-Ghunyah li Thalib Thariq al-Haqq.
9.Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faidh ar-Rahmani.
10.Mi’raj Lathif al-Ma’ani.
11.Yawaqit sl-Hikam.
      Inilah barangkali karya-karya beliau yang paling populer di antara sekian banyak karya-karya beliau.
      Beliau menguasai tiga belas disiplin ilmu.Di sekolahnya,setiap pagi dan sore,beliau mengajar tafsir,Ilmu Hadis,Khilafiyah,Ushul dan Nahwu.Setelah Zhuhur,beliau biasa membaca Alquran dengan beragam pembacaannya.
      Suatu ketika,di hadapan para ulama Irak,Imam al-Jailani memberi fatwa berdasarkan Mazhab imam Syafi’i,kemudian memberi fatwa berdasarkan Mazhab Imam Hanbali.Para ulama yang hadirpun merasa kagum,mereka berkata,Maha Suci Dia Yang telah memberikan nikmat kepadanya.
PERANGAI IMAM AL-JAILANI
       Syaikhb’Abdul-Qadir al-Jailani memiliki karakter terpuji dan mengesankan,beliau terkenal dengan ahwal dan karamahnya.
      Syaikh ‘Izzuddin bin ‘Abdussalam berkata,”Tidak ada karamah seorangpun yang diturunkan kepada kami secara mutawattir,selain karamahnya Syaikh Abdul-Qadir.”Ibn Taimiyah juga mengatakan hal yang serupa.
      Para ulama dan wali di masanya duduk merendah di hadapan beliau.Dalam Ilmu Fiqh,beliau telah mengungguli para ulama sejawatnya.Para walipun mengakui keunggulannya,sehingga mereka mengangkatnya sebagai pemimpin mereka.Di kemudian hari dia terkenal sebagai Sulthan al-auliya.
       Suatu ketika,kebesaran Imam al-Jailani menyebabkan sekitar seratus orang ilmuwan dan cendekiawan dari seluruh pelosok Baghdad bersepakat untuk datang bertanya kepadanya.Mereka bersepakat untuk menjatuhkan sang Imam,masing-masing bermaksud menanyakan satu pertanyaan,dalam disiplin ilmu yang berbeda dan dianggap di luar pengetahuan sang Imam al-Jailani.Setelah mereka dudukikk di majelis sang Imam dan siap dengan pertanyaan masing-masing,sang Imam duduk dengan tenang.Sebelum mereka sempat bertanya,secara tiba-tiba dari dada beliau menyembur kilatan cahaya,hannya yang dikehendaki Allah yang melihatnya.Lalu kilatan cahaya itu memancar kesetiap orang yang duduk bersiap mengajukan pertanyaan.Kilatan cahaya tersebut membuat mereka tercengang dan kebingungan.Mereka sserempak bangun,kilatan cahaya itu telah merobek baju mereka dan telah menyingkapkan niat jelek mereka.Akhirnya,dengan kepala tertunduk mereka pun menghampiri sang Imam yang sedang duduk tenang di kursinnya.Majlis pun menjadi hiruk pikuk olek khalayak yang ikut hadir di sana.Mereka mengira telah terjadi gempa di Baghdad.
       Setelah itu,Imam al-Jailani memeluk keseratrus orang itu satu persatu,lalu beliau berkata,”Pertanyaan yang engkau ajukan kepadaku adalah begini,dan jawabannya adalah begini.”Beliau mengucapkan kata-kata itu kepada seratus orang yang sebelumnya telah siap mengajukan pertanyaan.
        Setelah mereka keluar,Mufrij bin Nabhan bertanya kepada mereka,”Apa yang terjadi pada kalian?”Mereka menjawab,”Ketika kami duduk ,tiba-tiba pengetahuan kami lenyap,seakan-akan kami belum pernah mengetahui sesuatu pun.Saat kami memeluk dadanya,semua ilmu yang lenyap itu kembali seperti sedia kala.”
      Syaikh Abdul-Qadir tidak pernah terpedaya oleh maqamat yang telah di aksikannya.Bahkan beliau tahu bahwa Ilmu Haqiqat merupakan bukti nyata dari perpaduan antara syari’at dan ilmu makrifat.Menurutnya menyalahi ilmu syari’at ,dalam bentuk apapun,merupakan akses setan dalam perjalanan spiritual,meskipun pelakunya seorang wali.
       Beliau berkata,”Suatu hari,dalam sebuah perjalanan ke suatu tempat,aku merasa sangat haus karena berhari-hari tidak mendapatkan air.Tiba-tiba segumpal awan memayungiku.Dari gumpalan awan itu ada sesuatu yang serupa embun turun menghampiriku.Akupun berusaha mengalirkannya.Namun serta merta kulihat cahaya menerangi cakrawala,lalu sesosok bayang menampakkan diri kepadaku.Ia berseru,”Hai Abdul Qadir,Aku Tuhanmu!Dan untukmu Aku telah menghalalkan semua yang haram(atau:semua yang haram bagi selain dirimu).”Maka Aku menjawab,”Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.Terhinalah kau,hai terkutuk!”Ternyata,cahaya itu afalah kegelapan,dan sosok tersebut adalah asap.Sosok itu kembali berkata kepadaku,”Hai Abdul-Qadir,engaku telah selamat dariku dengan ilmu yang engkau miliki,dengan kekuasaan Tuhanmu dan dengan kemuliaanmu.Padahal dengan cara seperti ini aku telah menyesatkan tujuh puluh orang perjalanan spiritual.”Aku berkata kepadanya,”Sungguh,kekuatan dan kelebihan adalah milik Tuhanku.”
      Setelah peristiwa itu,seseorang bertanya kepadanya,”Bagaimana engkau tahu bahwa ia adalah setan?”Beliau menjwab,”Karena ia berkata,”Bagimu,aku telah menghalalkan yang haram.”
      Syaikh Abdul-Qadir al-Jailani menekankan agar berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah,serta komitmen di atas jalan para pengikut RASULULLAH SAW,:”Semua bentuk hakikat yang tidak diakui syari’at adalah kebohongan.Terbanglah kepada Al-Haqq Azza wa Jalla dengan sepasang sayap Alqur’an dan Sunnah.Masuklah kepadaNya bersama tanganmu berada dalam genggaman tangan RASULULLAH SAW .Jadikanlah ia sebagai pemimpin dan gurumu,biarkan tangannya menghiasimu,menuntunmu dan menarikmu kepadaNya.”
      Di majelisnya yang menampung sekitar tujuh puluh ribu orang,Syaikh Abdul-Qadir sering berbicara melalui percakapan jiwa.Tantang hal ini banyak riwayat yang terjamin kebenarannya.Syaikh Abu Bakar al-Imad berkata.”Sungguh,aku telah membaca tentang ushuluddin,namun aku merasa suatu keraguan.Kemudian aku berangkat menuju majelis Syaikh Abdul-Qadir,orang-orang mengatakan bahwa beliau berbicara melalui bisikan jiwa.Aku mendatangi mejelisnya saat beliau sedang berbicara.Beliau berkata,”keyakinan kita adalah keyakinan para salaf shalih  dan para sahabat.Aku berbisik dalam diriku,”inilah keyakinan yang disepakati.’Beliau terus berbicara,lalu berpaling kearahku.Aku berkata dalam jiwa,”penasihat telah berpaling.”beliau berpaling ke arahku untuk ketiga kalinya,lalu berkata,”Wahai Abu Bakar!’Aku mengulang ucapan itu.Beliau berkata,”Berdirilah!Ayahmu sudah datang.’Padahal sebelumnya ayahku tidak ada.Akhirnya,akupun bergegas menghampiri ayahku yang sudah datang.”
      Syaikh Suhrawardi berkata,”Aku telah memantapkan hati untuk lebih memperdalam ushuluddin, lalu aku berkata dalam jiwaku,’Aku akan meminta saran Syaikh Abdul-Qadir al-Jailani terlebih dahulu,’kemudian akupun mendatangi beliau.Sebelum aku sempat mengutarakan niatku,tiba-tiba beliau bertanya,’Wahai Umar,apa yang merupakan bekal menghadapi alam kubur?
       Pada masa mudanya,jika sedang berpikir tentang suatu ilmu,kemuddian hal mendatanginya,beliau segera pergi ke gurun seperti orang linglung,sampai orang-orang mendengarnya.Mereka kaget dam khawatir mendengar jeritannya yang membuat mereka mengira beliau sedang menghadapi kematian.
        Setelah peristiwa itu,beliau berniat pergi keluar Baghdad,tetapi beliau mendengar bisikan yang menyuruhnya kembali ke Baghdad untuk menyantuni masyarakatnya,karena dirinya sangat bermanfaat bagi mereka.
        Inilah komentar orang-orang yang selalu hadir majelisnya,mereka kembali kepadanya,bahkan banyak orang-orang nasrani dan yahudi masuk islam di bawah bimbingannya.
       Abu ats-Tsana an-Nahr Malaki berkata,”kami berbicara bahwa lalat tidak akan hinggap di tubuh syaikh Abdul-Qadir.Kemudian aku sendiri menghampiri beliau,beliau berpaling ke arahku,lalu berkkata,”Apa yang mau diperbuat lalat kepadaku,pada diriku tidak ada sirup kental manis dunia,tidak juga madu akhirat.”
        Syaikh Abdul-Qadir dikenal sebagai pribadi yang memiliki kekokohan iman,akidah tauhid yang benar,tidak pernah terpedaya oleh dunia,tidak juga tertarik oleh gemerlapnya.Beliau menganggap bahwa semua sebab berada dalam kuasa Sang Penyebab Azza wa Jalla,bukan pada orang-orang kaya,para pemimpin ataupun menteri-menterinya.Beliau adalah orang yang mudah meneteskan air mata,sangat takut,rendah hati,selalu memenuhi undangan,berakhlak mulia,keturunannya baik,senantiasa berusaha menjauhkan manusia dari kebatilan dan mendekatkan mereka pada kebenaran,paling berani memberantas kebatilan,tidak putus asa,tidak pernah menolong selain karena Allah,tidak pernah menolak orang yang meminta,walau ia meminta salah satu baju beliau.
      Itulah salah satu kemuliaan  beliau yang dapat saya kemukakan.Sungguh disini tidak cukup ruang menuliskan kemuliaan-kemuliaan beliau yang sangat banyak.
       Syaikh Abdul-Qadir al-Jailani telah menghabiskan masa mudanya dengan menuntut ilkmu sampai berhasil,dan selama empat puluh tahun beliau menjadi pemberi nasihat serta wejangan  dimadrasahnya,di Bab al-Azaj,dari tahun 521 Hijriah sampai tahun 561 H.Mengajar dan memberi fatwa selama tiga puluh tiga tahun,dari tahun 528 Hijriah sampai tahun 561 Hijriah.Beliau telah mengadikan hidupnya untuk mencari dan mengamalkan ilmunya,mengajar,memberi fatwa dan wejangan.Beliau adalah orang yang kaya dengan ilmu,zuhud dan bijaksana.Beliau meninggal pada 10 Rabi’al Akhir,tahun 561 Hijriah,pada usia 91 tahun.Beliau dimakamkan di madrasahnya,di Bab al-Azaj,Baghdad.
        Dan hanya milk Allah limpahan rahmat bagi orang yang berkata mengenai kelahiran,wafat dan sepanjang hidupnya:
                                     Di usianya yang masih belia dia sudah tumbuh dewasa
                                    Dan semua kemuliannya hanya dipersembahkan
                                   Kepada Yang Mahatinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar